Untung tak bisa di raih malang tak isa di cegah,itulah pepatah yang bisa disampaikan dalam kasus ini. kecelakaan pesawat milik operator Sabang Merauke Raya Air Charter pada 12 Februari 2011 di kawasan Tanjung Berakit, Kabupaten Bintan. Pesawat digunakan untuk tes penerbangan terkait pergantian mesin.
Pesawat lepas landas dari Bandar Udara Hang Nadim, Batam, pukul 13.18 WIB. Pesawat kehilangan kontak dengan radar Pengatur Lalu Lintas Udara Tanjung Pinang pukul 13.40 WIB dan kemudian diketemukan jatuh. Seluruh kru diketemukan tewas, yaitu Fadlul Kharim (pilot), Reza Bukalo (kopilot), dan tiga teknisi, yakni Syahrul, Suroso, serta Sutanto.
Operasi pencarian korban kecelakaan pesawat Cassa 212 milik maskapai penerbangan Nusantara Buana Air yang jatuh di lereng Pegunungan Bukit Barisan, Kamis (29/9), dilanjutkan Jumat.
"Mulai pukul 07.00 WIB pagi hari ini (30/9) sejumlah petugas dari Basarnas, Tim SAR Medan, TNI, Polri bersama para relawan dari sejumlah elemen masyarakat kembali melanjutkan pencarian," kata Kepala Kantor SAR Medan Suhri Nobertus Sinaga.
Pencarian korban pesawat reguler yang mengangkut 18 penumpang itu dihentikan sementara Kamis (29/9) sekitar pukul 21.00 WIB.
Upaya pencarian korban kembali dilakukan petugas SAR dengan menelusuri kawasan lereng bukit yang terjal dan sebagian besar masih berada di kawasan hutan belantara.
Dia membenarkan bahwa titik koordinat lokasi kecelakaan pesawat Cassa 212 rute Medan-Kutacane sudah diketahui.
"Anggota Tim SAR saat ini sudah berada sekitar lima kilo meter lagi dari titik lokasi jatuhnya pesawat Cassa 212," ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk menjangkau lokasi tersebut diperkirakan masih dibutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat jam dengan berjalan kaki.
Berdasarkan rapat koordinasi antara Basarnas, TNI-AU, Polri, PT Angkasa Pura II, dan Tim SAR di Medan Kamis (29/9) malam, di sekitar lokasi kecelakaan pesawat itu akan dibuka lapangan pendaratan darurat helikopter guna memudahkan proses evakuasi korban.
Bila kondisi cuaca cerah, katanya, pihak TNI-AU juga akan menerjunkan sejumlah personel dengan menggunakan helikopter.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan segera melanjutkan investigasi penyebab kecelakaan pesawat Cassa 212-200 Nusantara Buana Air yang jatuh di Perbukitan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Setelah kotak hitam pesawat ditemukan, KNKT bakal mencocokkan seluruh data terkait penerbangan untuk mencari penyebab kecelakaan.
Menurut Ketua KNKT Tatang Kurniadi, baru-baru ini, kotak hitam berisi rekaman pembicaraan dalam kokpit pesawat Cassa 212-200 Nusantara Buana Air akan menjadi salah satu bukti kunci. Dari sana diharapkan bisa mengungkap apa yang terjadi sesaat sebelum kecelakaan terjadi.
Sampai hari ini tim investigasi KNKT masih terus mengumpulkan data lapangan di tempat jatuhnya pesawat. Seperti pesawat perintis lain, pesawat Cassa 212-200 hanya memiliki satu kotak hitam yang merekam pembicaraan dalam kokpit. Pesawat tak memiliki kotak hitam yang merekam data teknis penerbangan terakhir seperti pesawat berbadan besar.
Di tempat terpisah, anggota Komisi V DPR Saleh Husen meminta pemerintah bertanggung jawab. Sebab, belakangan ini, kian banyak kecelakaan transportasi terjadi di Tanah Air.
Pesawat Cassa 212-200 jatuh Kamis silam saat menempuh perjalanan dari Medan, Sumut, menuju Kutacane, Aceh Tenggara. Dalam kecelakaan tersebut, 18 orang meninggal dunia, terdiri dari empat awak pesawat dan 14 penumpang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar